Accountingpedia (Inventory Turnover Ratio)

INVENTORY TURNOVER RATIO

(RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN)

  1. Pengertian

Inventory Turnover Ratio atau Rasio Perputaran Persediaan merupakan sebuah rumus rasio efisiensi untuk mengukur berapa kali persediaan terjual dalam satu periode. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menyerahkan persediaannya relatif terhadap harga pokok penjualan (COGS) dalam suatu periode tertentu. Perusahaan kemudian dapat membagi hari dalam periode tersebut, biasanya satu tahun fiskal, dengan rasio perputaran persediaan untuk menghitung rata-rata berapa hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaannya. Caranya adalah dengan melakukan perbandingan harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dalam satu periode.

Rasio perputaran yang tinggi menandakan perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli barang dagangannya dan dapat mengoptimalkan pengeluarannya. Bagi para investor, rasio ini dapat digunakan untuk melihat sekaligus mengukur likuidasi sebuah perusahaan yang bersangkutan. Karena persediaan merupakan salah satu aset atau aktiva terutama untuk perusahaan retail. Pengukuran rasio ini juga menunjukkan seberapa mudah persediaan dapat dijual sehingga dapat dikonversi menjadi uang tunai.

  1. Fungsi dan Manfaat

Berikut beberapa fungsi dan manfaat dari menghitung inventory turnover ratio, diantaranya:

  1. Mengukur Efisiensi Persediaan

Inventory turnover ratio membantu perusahaan untuk menilai seberapa efisien mereka dalam mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menjual persediaan mereka dan memperoleh pendapatan dari investasi persediaan.

  1. Manajemen Persediaan

Dengan memantau inventory turnover ratio, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah mereka memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit persediaan. Jika rasio terlalu rendah, mungkin menunjukkan perusahaan memiliki persediaan yang terlalu besar dan membutuhkan pengurangan atau penjualan cepat. Sebaliknya, jika rasio terlalu tinggi, perusahaan mungkin mengalami kesulitan memenuhi permintaan pelanggan dan perlu meningkatkan persediaan.

  1. Perencanaan Produksi dan Pembelian

Inventory turnover ratio dapat membantu perusahaan dalam merencanakan produksi dan pembelian lebih efektif. Dengan mengetahui seberapa cepat persediaan berputar, perusahaan dapat menyesuaikan tingkat produksi dan pembelian dengan permintaan pelanggan yang sebenarnya.

  1. Mengoptimalkan Kas dan Investasi

Dengan mengurangi persediaan yang tidak produktif, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan modal kas dan meningkatkan arus kas mereka. Selain itu, mengurangi persediaan yang tidak produktif juga dapat mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau keusangan persediaan.

  1. Evaluasi Kinerja Finansial

Inventory turnover ratio adalah indikator penting dari kinerja finansial perusahaan dan sering digunakan oleh investor dan kreditor untuk mengevaluasi kesehatan keuangan dan potensi pertumbuhan perusahaan. Dengan memperhatikan dan menganalisis inventory turnover ratio secara teratur, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengelolaan persediaan, dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam perencanaan produksi, pembelian, dan keuangan.

  1. Rumus dan Contoh

Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan membagi harga pokok penjualan (HPP) untuk suatu periode dengan rata-rata persediaan pada periode tersebut.

Inventory Turnover Ratio = Harga Pokok Penjualan : Rata-Rata Persediaan

Pada umumnya penggunaan rata-rata persediaan dari rumus ini adalah sebagai pengganti persediaan akhir yang sangat berfluktuasi pada sepanjang tahunnya. Sebagai contoh, perusahaan mungkin akan membeli barang dagangan dalam jumlah cukup banyak di awal tahun, lalu akan menjualnya di bulan-bulan selanjutnya sehingga persediaan di akhir tahun akan menjadi sedikit. Kondisi tersebut tidak akurat dalam mencerminkan persediaan aktual sepanjang tahun. Karenanya, dibutuhkan perhitungan rata-rata persediaan.

Rata-rata persediaan dihitung dengan cara menambahkan persediaan awal dan persediaan akhir, lalu dibagi dua.

Rata-Rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) : 2

Rumus Rasio juga dapat ditulis seperti berikut ini:

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan : ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) : 2)

Contoh perhitungan:

Sebuah toko komputer melaporkan biaya pokok penjualannya pada laporan laba/rugi senilai Rp100 juta. Persediaan awal dari toko ini senilai Rp300 juta, sedangkan persediaan akhirnya senilai Rp200 juta. Berapakah rasio perputaran persediaannya?

Diketahui:

  1. Penjualan : Rp100 juta
  2. Persediaan Awal : Rp300 juta
  3. Persediaan Akhir : Rp200 juta

Jadi:

Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan : ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) : 2)

Rasio Perputaran Persediaan = Rp. 100.000.000 : ((Rp. 300.000.000 + Rp. 200.000.000) : 2)

Rasio Perputaran Persediaan = Rp 100.000.000 : Rp 250.000.000

Rasio Perputaran Persediaan = 0,4 kali

Jadi, Inventory Turnover Ratio toko komputer tersebut sebesar 0,4 kali.

  1. Nilai Inventory Turnover Ratio

Secara umum, semakin tinggi inventory turnover ratio, semakin baik, karena menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan lebih efisien. Namun, nilai yang dianggap baik bisa berbeda-beda tergantung pada konteks bisnisnya. Sebagai contoh pada industri ritel atau makanan cepat saji, persediaan cenderung berputar dengan cepat, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih tinggi.

Sebaliknya, pada industri seperti mobil atau peralatan berat, barang-barangnya cenderung memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih rendah. Penting untuk membandingkan inventory turnover ratio perusahaan dengan rata-rata industri atau dengan nilai historis perusahaan itu sendiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja relatifnya.

  1. Cara Meningkatkan Perputaran Persediaan

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan rasio perputaran persediaan:

  1. Lakukan Forecasting

Membuat perencanaan dan perkiraan penjualan sangat penting dalam memastikan stok yang cukup untuk pelanggan. Dalam melakukan hal ini harus mengetahui produk mana yang paling laku/populer agar dapat menentukan berapa banyak inventaris yang perlu dipesan setiap tahun atau setiap tiga bulan.

  1. Otomasi Manajemen Inventaris

Menggunakan sistem manajemen inventaris otomatis seperti jurnal dapat membantu meningkatkan akurasi dan efisiensi. Adapun manfaat dari pelacakan inventaris otomatis adalah:

  • Data penjualan lebih akurat karena mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh manusia (human-error).
  • Menghemat waktu dan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk pelacakan stok.
  1. Menambah Stok Persediaan saat Dibutuhkan

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan rasio perputaran persediaan adalah dengan mengisi kembali persediaan secara teratur. Dengan menjaga gudang untuk tetap penuh dengan persediaan baru, akan dapat menjual lebih banyak barang dan menyerahkan persediaan dengan lebih cepat. Selain itu, pengisian ulang secara teratur dapat membantu menghindari kehabisan stok yang dapat berdampak negatif pada penjualan.

  1. Menjual Stok Lama

Menjual stok lama akan membantu menjaga rasio perputaran persediaan dalam kondisi yang baik. Ini akan membantu mengosongkan ruang untuk produk baru dan menjaga bisnis tetap berjalan lancar. Jika memiliki stok lama yang sulit dijual, pertimbangkan untuk mengadakan obral. Hal ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menyingkirkan produk dan menghasilkan penjualan tambahan.

  1. Strategi Penetapan Harga yang Lebih Cerdas

Dengan lebih hati-hati dalam mengevaluasi struktur harga (pricing strategy) dapat mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak produk lebih cepat, yang mengarah ke inventory turnover yang lebih tinggi.

  1. Turnover Ratio yang Semakin Tinggi

Inventory turnover ratio yang semakin tinggi dapat menunjukkan beberapa hal seperti berikut:

  1. Efisiensi Operasional

Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat. Hal ini dapat mengurangi risiko keusangan dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.

  1. Pengelolaan Persediaan yang Baik

Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien. Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.

  1. Kesehatan Keuangan

Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memberikan beberapa dampak negatif, seperti:

  1. Risiko Kehilangan Penjualan

Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi dapat berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.

  1. Kehilangan Kesempatan

Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya. Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.

Sumber:

  1. https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-perputaran-persediaan/
  2. https://accurate.id/akuntansi/rumus-inventory-turnover-ratio/#Pengertian_Inventory_Turnover

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *