Accountingpedia (Time Value of Money)

TIME VALUE OF MONEY

  1. Pengertian

Time value of money merupakan sebuah konsep yang menggambarkan nilai uang akan terus berubah setiap waktu. Konsep time value of money adalah nilai uang saat ini lebih berharga dibandingkan masa depan meskipun nominalnya sama. Time value of money disebut juga sebagai nilai waktu atas uang. Misalnya, uang Rp8.000 pada awal tahun 2000-an dianggap lebih berharga dibanding pada tahun 2024. Dahulu, uang Rp8.000 setara dengan harga 1 kg telur. Sedangkan pada tahun 2024 harga telur per 1 kg sudah naik menjadi Rp25.000 hingga Rp26.000.

Penyebab kenaikan harga tersebut dikarenakan adanya inflasi yang membuat harga barang naik secara berkelanjutan. Inflasi menyebabkan nilai uang melemah sehingga menyebabkan barang yang diperoleh sekarang lebih sedikit dibanding sebelum terjadinya inflasi. Itulah sebabnya dikatakan bahwa nilai uang di masa sekarang bisa memberi keuntungan lebih jika digunakan sekarang dibandingkan bila digunakan di masa mendatang.

  1. Manfaat
  2. Bagi Pribadi

Bagi individu, time value of money membantu untuk mengetahui seberapa besar tabungan yang harus disiapkan untuk mencapai target dalam kurun waktu tertentu. Dengan prinsip ini juga individu  dapat mempertimbangkan mana yang lebih menguntungkan saat membeli barang, apakah lebih menguntungkan membeli barang hari ini atau beberapa tahun kemudian.

  1. Bagi Investor

Konsep ini dapat membantu seorang investor dalam menganalisis apakah suatu investasi berpotensi menguntungkan atau tidak. Sehingga mereka mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memanfaatkan uangnya.

  1. Bagi Perusahaan

Sedangkan bagi perusahaan, time value of money berperan dalam penganggarannya. Seperti yang kita tahu bahwa kegiatan perusahaan tak hanya sebatas produksi, melainkan juga diperlukan adanya inovasi serta pengembangan produk. Hal tersebut menjadi investasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan informasi terkait nilai waktu uang, guna menganalisis apakah inovasi dan ekspansi yang dilakukan akan menguntungkan atau justru merugikan.

  1. Konsep
  2. Present Value (Nilai Sekarang)

Present value adalah nilai uang saat ini yang memiliki potensi dibungakan untuk menghasilkan penghasilan lebih tinggi di masa depan. Nilai dari present value dapat digunakan untuk mencari tahu jumlah uang yang dapat diinvestasikan saat ini untuk menghasilkan jumlah tertentu di masa mendatang. Rumus untuk mengetahui Present Value yaitu:

PV = FV/ [1 + i]^n

Keterangan:

PV = present value

FV = future value

i = interest/tingkat suku bunga

n = interval tahun

Contoh:

Arka ingin menabung di bank dengan tujuan mendapatkan uang sejumlah Rp30.000.000 dalam waktu 3 tahun. Jika suku bunga di bank adalah 10%, maka jumlah uang yang harus Arka simpan di bank adalah?

PV = FV / [1+i]^ n

PV = 30.000.000 / [1 + 0,1] 3

PV = 30.000.000 / 1,3

PV = 23.076.923

Jadi, jika Arka ingin memiliki uang senilai Rp30.000.000 dalam waktu 3 tahun, Arka harus menabung sekarang dengan jumlah Rp23.076.923.

  1. Future Value (Nilai Masa Depan)

Future value adalah nilai uang yang diperoleh di masa depan dengan jumlah uang di masa sekarang. Apabila uang yang dimiliki sekarang diinvestasikan, terlebih dengan suku bunga tinggi, maka nilai dan jumlahnya dapat meningkat sangat besar secara otomatis. Rumus untuk mengetahui future value yaitu:

FV = PV x [1+i]^n

Keterangan:

FV = future value

PV = present value

i = interest/tingkat suku bunga

n = interval tahun

Contoh:

Kia menyimpan uang di bank sebesar Rp50.000.000 dengan suku bunga 5% per tahun. Maka, total tabungannya dalam 5 tahun ke depan adalah:

FV = PV x [1+i] n

FV = 50.000.000 x [1 + 0,05]^5

FV = 50.000.000 x 1,25

FV = 62.500.000

Jadi, tabungan Kia dalam 5 tahun ke depan adalah senilai Rp62.500.000.

  1. Anuitas

Anuitas adalah pembayaran secara berkala dalam kurun waktu yang ditentukan. Anuitas digunakan oleh perusahaan asuransi untuk melakukan pembayaran premi kepada nasabahnya. Konsep ini juga bisa digunakan untuk menghitung bunga pinjaman atau investasi jangka panjang.

Anuitas dibagi menjadi anuitas biasa, anuitas jatuh tempo, anuitas ditangguhkan dan anuitas langsung. Anuitas biasa merupakan jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaan dilakukan berkala untuk periode tertentu terjadi di akhir periode. Anuitas jatuh tempo merupakan jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaan akan dilakukan secara berkala untuk jangka waktu tertentu yang terjadi di awal periode. 

Anuitas ditangguhkan merupakan jenis anuitas atau penerimaan berkala untuk jangka waktu tertentu yang terjadi atau dilakukan setelah lewat jangka waktu tertentu. Sedangkan anuitas langsung merupakan anuitas dimana penerimaan atau pembayaran dilakukan secara berkala selama periode waktu tertentu atau dilakukan secara langsung tanpa adanya penundaan dalam suatu periode waktu tertentu.

Rumus anuitas yang secara hitungan mirip dengan rumus perhitungan bunga efektif, yaitu:

Bunga = SP x i x (30/360)

Keterangan:

SP = saldo pokok pinjaman pada bulan sebelumnya.

i = suku bunga per tahun

30 =  jumlah hari dalam sebulan

360 = jumlah hari dalam setahun

Untuk mendapatkan nilai yang sesuai, rumus perhitungan anuitas dikembangkan lagi menjadi:

P×(i/12)/((1-(1+(i/12))^(-t)

Keterangan: 

P = pokok pinjaman

i = suku bunga

t = periode kredit dalam satuan bulan

Contoh:

Iman hendak mengajukan KPR untuk membeli unit rumah di Tatar Endah Residence. Pengajuan KPR tersebut pun diterima, dengan skema pembayaran menggunakan suku bunga anuitas. Asumsikan bila Iman mendapat plafon pinjaman sebesar Rp120 juta (P), tenor 10 tahun alias 120 bulan (t), dan suku bunga 11% per tahun (i). Maka jumlah cicilan yang harus dibayarkan Iman adalah:

Rp120.000.000 x (11%/12) : (1-((1+(1/12)) ^ (-120 )) = Rp1.653.000

Adapun rincian angsuran yang dibayarkan Iman setiap bulannya, ialah:

  • Cicilan bunga bulan 1: Rp120.000.000 x 11 persen : 12 = Rp1.100.000 
  • Cicilan bunga bulan 2: Rp119.446.999 x 11 persen : 12 = Rp1.094.930
  • Cicilan bunga bulan 3: Rp118.888.930 x 11 persen : 12 = Rp1.089.815 

Angsuran pokok kredit per bulan:

  • Cicilan pokok bulan 1: Rp1.653.000 – Rp1.100.000 = Rp553.000
  • Cicilan pokok bulan 2: Rp1.653.000 – Rp1.094.930 = Rp558.069
  • Cicilan pokok bulan 3: Rp1.653.000 – Rp1.089.815 = Rp563.184 

Contoh perhitungan bunga anuitas ini terus berlanjut hingga berakhirnya masa tenor.

Sumber:

  1. https://glints.com/id/lowongan/time-value-of-money-adalah/
  2. https://www.ruangmenyala.com/article/read/time-value-of-money-adalah
  3. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-anuitas/#Contoh_atau_Simulasinya
  4. https://www.rumah123.com/panduan-properti/perhitungan-bunga-anuitas/

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *