CoA
(Chart of Account)
- Pengertian CoA atau Chart of Account / Kode Akun
Suatu daftar berbagai akun perusahaan yang sering digunakan untuk melakukan identifikasi ataupun melancarkan proses pencatatan transaksi, baik itu dalam hal pemasukan, maupun pengeluaran. Selanjutnya, seluruh catatan transaksi ini akan digabungkan dalam Jurnal Umum. Setiap perusahaan mampu mengatur setiap kode akunnya sendiri sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Dengan memanfaatkan Chart of Account sebuah perusahaan bisa mengatur ataupun mengubah sendiri setiap tatanan ataupun kode akun akuntansi perusahaannya. Biasanya, kode akun akan ditandai dengan suatu simbol numerik sebagai suatu penanda adanya perbedaan pada tiap jenisnya. Kode Akun Akuntansi juga biasanya dibuat untuk menampilkan laporan keuangan, mulai dari neraca sampai laporan laba rugi. Lalu, bisa dilanjutkan dengan berbagai akun lain, seperti modal atau ekuitas, hutang, pengeluaran kewajiban, dan biaya lainnya.
- Manfaat Chart of Account (CoA)
- Berbagai catatan ataupun data yang ada akan lebih mudah untuk dikontrol, dibandingkan, serta dianalisa secara tepat yang selanjutnya bisa digunakan oleh yang bersangkutan dalam hal pengambilan keputusan.
- Membantu memudahkan dalam hal memperbaiki berbagai data atau catatan lain yang mengalami perubahan yang bisa disebabkan oleh kesalahan pengguna atau terjadinya transaksi tambahan lain.
- Mempermudah berbagai hasil catatan atau data yang sudah didapatkan dan proses tersebut nantinya akan lebih bisa terkontrol dengan baik.
- Memudahkan dalam menyusun sebuah laporan.
- Memudahkan membaca laporan, sehingga pihak terkait mampu menerapkan keputusan dengan tepat dan mudah.
- Syarat Pembuatan Kode Akun Akuntansi Chart Of Account (CoA)
- Nomor harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan saja)
- Akun perkiraan dimasukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan peralatan dimasukkan ke dalam aktiva lancar.
- Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: Piutang dagang dengan piutang lain-lain.
- Penomoran diusahakan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomor 600. 605 beban angkut. 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara 605-610.
- Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas lebih baik daripada beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.
- Jenis-Jenis Chart Of Account (CoA)
- Angka (numerik)
Angka merupakan simbol yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kode akun di dalam Chart of Account atau bagan akun. Contoh: 100-000 (asset atau aktiva), 200-000 (utang), 300-000 (modal), 500-000 (harga pokok penjualan), dan lain sebagainya.
- Huruf (alphabet)
Huruf merupakan simbol yang jarang digunakan dalam metode pembuatan chart of account atau kode akun akuntansi. Umumnya, huruf lebih sering digunakan untuk kode nama perusahaan, nama supplier, nama pelanggan atau pembeli, nama wilayah atau daerah, nama bank, dan lain sebagainya. Contoh: RCPC (kode nama untuk perusahaan PT Ricky Pacific).
- Campuran angka dan huruf
Simbol campuran angka dan huruf biasanya digunakan saat simbol huruf telah dipakai untuk kode nama wilayah atau daerah, nama bank, nama pelanggan, nama supplier, maupun nama perusahaan.
- Klasifikasi Kode Akun Akuntansi (Chart of Account)
Account Classification
Balance Sheet Account
- Asset
- Liabilities
- Stockholders Equity
Income Statement Account
- Revenue / Sales
- Cost of Fund
- Operating Expense
- Other Income and Charges
- Struktur Chart Of Account atau Bagan Kode Akun Akuntansi
- Kode perkiraan pembukuan ( Account Code )
- Kode sub – sub account
Tujuanya adalah menghasilkan posisi laporan per jenis biaya, sesuai dengan kebutuhan management.
Perusahaan menggunakan tiga sampai empat digit sehingga memudahkan untuk menambahkan akun baru sesuai kebutuhan.
Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama laporan keuangan, yaitu :
- Untuk aset
- Untuk kewajiban
- dan seterusnya
Digit kedua menunjukkan sublisifikasi :
- (11) untuk aset lancar
- (12) untuk aset tidak lancar
- (13) dan seterusnya
Digit ketiga menunjukkan akun spesifik:
- (111) untuk kas
- (122) untuk peralatan toko
- (124) dan seterusnya
Digit keempat menunjukkan akun subspesifik:
- (1110) untuk Rekening Bank BCA
- (1221) untuk Peralatan Toko Cab. Surabaya
- (1230) dan seterusnya
- Kode Akun Akuntansi (Chart of Account / CoA) Perusahaan Jasa
- Angka 10 Aktiva Lancar
- 101 Kas
- 102 Persediaan Barang Dagang
- 103 Piutang Usaha
- 104 Penyisihan Piutang Usaha
- 105 Wesel Tagih
- 106 Perlengkapan
- 107 Iklan Dibayar Dimuka
- 108 Sewa Dibayar Dimuka
- 109 Asuransi Dibayar Dimuka
- Angka 11 Investasi Jangka Panjang
- 111 Investasi Saham
- 112 Investasi Obligasi
- Angka 12 Aktiva Tetap
- 121 Peralatan
- 122 Akumulasi Penyusutan Peralatan
- 123 Kendaraan
- 124 Akumulasi Penyusutan Peralatanan Kendaraan
- 125 Gedung
- 126 Akumulasi Penyusutan Gedung
- 127 Tanah
- Angka 13 Aktiva Tetap Tidak Berwujud
- 131 Hak Paten
- 132 Hak Cipta
- 133 Merk Dagang
- 134 Goodwill
- 135 Franchise
- Angka 14 Aktiva Lain-Lain
- 141 Mesin Yang Tidak Digunakan
- 142 Beban Yang Ditangguhkan
- 143 Piutang Kepada Pemegang Saham
- 144 Beban Emisi Saham
- Angka 20 Kewajiban
- 201 Utang Usaha
- 202 Utang Wesel
- 203 Beban Yang Masih Harus Dibayar
- 204 Utang Gaji
- 205 Utang Sewa Gedung
- 206 Utang Pajak Penghasilan
- Angka 21 Kewajiban Jangka Panjang
- 211 Utang Hipotek
- 212 Utang Obligasi
- 213 Utang Gadai
- Angka 30 Ekuitas
- 301 Modal/Ekuitas Pemilik
- 302 Prive
- Angka 40 Pendapatan
- 401 Pendapatan Usaha
- 410 Pendapatan Diluar Usaha
- Angka 50 Beban
- 501 Beban Gaji Toko
- 502 Beban Gaji Kantor
- 503 Beban Sewa Gedung
- 504 Beban Penyesuaian Piutang
- 505 Beban Perlengkapan Kantor
- 506 Beban Perlengkapan Toko
- 507 Beban Iklan
- 508 Beban Penyusutan Peralatan
- 509 Beban Penyusutan Gedung
- 510 Beban Bunga
- 511 Beban Lain-Lain
- Kode Akun Akuntansi (Chart of Account / CoA) Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur mengolah bahan baku dan ditambah dengan bahan pembantu lainnya dengan didukung oleh tenaga kerja langsung. Serta berbagai biaya overhead pabrik hingga menjadi suatu bahan yang siap untuk dijual. Berbagai biaya tersebut ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel. Seluruh biaya yang sifatnya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kuantitas produk barang jadi. Banyaknya variabel yang harus dikeluarkan akan berbanding lurus dengan kuantitas barang yang diproduksi. Contoh biaya variabel adalah bahan baku dan biaya upah langsung. Sedangkan biaya yang sifatnya tetap merupakan biaya yang nominalnya tidak tergantung dengan jumlah produksi barang yang sudah jadi. Jadi, kuantitas produksi tidak akan mengubah biaya tetap yang sudah memang harus dikeluarkan. Contoh biaya tetap adalah biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa gedung pabrik, biaya keamanan, dan biaya rutin yang dibayar setiap bulan dan jumlahnya cenderung sama. Dalam mengolah barang jadi, maka perusahaan manufaktur ada yang mengolah barang berdasarkan pesanan dari pelanggan dan ada juga yang mengolahnya menjadi produk reguler.
- Kode Akun Akuntansi (Chart of Account / CoA) Perusahaan Dagang
Terdapat beberapa perbedaan antara Chart of Account pada perusahaan dagang dengan perusahaan jasa. Beberapa akun yang ada di bawah ini tidak terdapat pada perusahaan jasa tapi tetap ada pada perusahaan dagang:
- Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)
- Persediaan Suku Cadang
- Persediaan Barang Dalam Proses
- Persediaan Barang Jadi
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Bahan Pembantu
- Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)
- Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
- Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
- Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
- Barang Jadi (Awal dan Akhir)
- Barang Jadi Standar
- Biaya Bahan Baku
- Biaya Upah Langsung
- Biaya Overhead Pabrik
- Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar
- Source:
Tinggalkan Balasan