A. Pengertian
Accretion expense atau beban akresi adalah pengakuan beban yang berkelanjutan dan terjadwal terkait dengan kewajiban jangka panjang. Jumlah yang dibebankan sebagai beban merupakan perubahan dalam arus kas yang didiskontokan dari kewajiban tersebut. Konsep ini paling umum diterapkan pada kewajiban pelunasan aset, yang biasanya berlaku selama bertahun-tahun ke depan, dan karenanya diukur menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan.
Contoh entri jurnal yang digunakan untuk mencatat biaya akresi untuk kewajiban pensiun aset sebagai berikut :
B. Asset Retirement Obligation (ARO)
Dalam praktiknya, biaya akresi umumnya diakui terkait dengan kewajiban pelunasan/Asset Retirement Obligation (ARO). ARO adalah kewajiban yang ditetapkan untuk penghapusan aset tetap seperti properti, peralatan, atau perbaikan hak guna pakai pada saat berakhirnya sewa. Misalnya, jika perusahaan menandatangani sewa untuk sebuah gedung, membangun perbaikan hak guna pakai, dan menentukan berdasarkan ketentuan sewa bahwa secara hukum wajib menghapus perbaikan hak guna pakai pada akhir sewa, maka perusahaan memiliki kewajiban ARO. ARO dicatat sebagai kredit dalam jumlah nilai sekarang dari estimasi biaya untuk mengembalikan gedung ke kondisi aslinya saat perbaikan hak guna pakai dihentikan, diimbangi dengan debit ke aset perbaikan hak guna pakai, yang kemudian disusutkan selama masa manfaat aset atau sisa jangka waktu sewa, mana yang lebih pendek. Beban akresi diakui pada periode berikutnya karena nilai sekarang ARO ditingkatkan, atau diakrualkan, ke nilai tunai aktual yang akan dibayarkan pada tanggal penghentian aset di masa mendatang.
C. Biaya Akresi vs Amortisasi
Beban akresi mengacu pada peningkatan berkala dalam nilai tercatat kewajiban karena berlalunya waktu dan penerapan tingkat diskonto. Di sisi lain, amortisasi adalah alokasi sistematis biaya aset tak berwujud atau beban tangguhan selama masa manfaatnya. Perbedaan utama antara kedua konsep ini adalah sebagai berikut:
- Aplikasi
Beban akresi terutama digunakan untuk kewajiban yang meningkat seiring waktu karena diskonto, seperti kewajiban lingkungan atau diskon obligasi. Amortisasi berlaku untuk aset tak berwujud seperti paten, merek dagang, dan niat baik, yang secara bertahap mengurangi nilai bukunya seiring waktu.
- Perlakuan akuntansi
Beban akrual dicatat sebagai beban bunga dalam laporan laba rugi karena beban ini merupakan penghapusan diskon. Amortisasi dicatat sebagai beban operasi dan secara langsung mengurangi nilai buku aset pada neraca.
- Dampak pada laporan keuangan
Akresi meningkatkan kewajiban dan menurunkan laba bersih tanpa memengaruhi aset berwujud. Amortisasi mengurangi nilai aset tidak berwujud dan juga menurunkan laba bersih, tetapi tidak memengaruhi kewajiban.
- Waktu dan sifat
Beban akresi meningkat seiring waktu saat kewajiban mendekati penyelesaian, mengikuti pola eksponensial. Sebaliknya, amortisasi biasanya diterapkan secara garis lurus atau dipercepat, tergantung pada metode pengakuan beban yang dipilih.
Sumber:
Tinggalkan Balasan